Laman
- Yang Lainnya & Konsultasi
- Bahan, Sifat, dan Kegunaannya
- Energi Bunyi
- Wujud Benda dan Sifatnya
- Pengertian dan Sifat Gaya
- Energi Panas
- Sumber Energi Alternatif dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari
- Perubahan Kenampakan Bumi
- Perubahan Lingkungan Fisik dan Pengaruhnya terhadap Daratan
- Memperlakukan Hewan Peliharaan
- Sumber Daya Alam dan Pemanfaatannya
- Bunyi di Sekitar Kita
- Teknologi Pengolahan Hasil Sumber Daya Alam
- Kerusakan Lingkungan
- Bagian-bagian Daun, Bunga, dan Batang
- Bentuk-bentuk Akar Tumbuhan
- Hubungan Makan dan Dimakan Antarmakhluk Hidup
- Hubungan Khas Antarmakhluk Hidup (Simbiosis)
- Dampak Pengambilan Sumber Daya Alam terhadap Lingkungan
- Perubahan Wujud Benda
- Tahapan Daur Hidup Hewan
Kamis, 08 November 2012
Proses Pembentukan Tanah karena Pelapukan Batuan
Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat mengalami pelapukan karena berbagai faktor, di antaranya cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Faktor cuaca yang menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu dan curah hujan. Pelapukan yang disebabkan oleh faktor cuaca ini disebut pelapukan fisika. Adapun makhluk hidup yang menyebabkan pelapukan, misalnya pepohonan dan lumut. Pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup ini disebut pelapukan biologi.
a. Pelapukan Fisika
Pelapukan fisika disebabkan oleh berbagai faktor alam. Faktor alam itu antara lain: angin, air, perubahan suhu, dan gelombang laut. Angin yang senantiasa bertiup kencang dapat mengikis batuan sedikit demi sedikit. Kondisi ini dapat mengakibatkan batuan mengalami erosi. Erosi batuan menyebabkan terjadinya padang pasir. Selain itu, angin yang bertiup sangat kencang juga dapat menggeser batuan. Saat bergeser inilah batuan bergesekan dengan batuan lain sehingga mengalami penggerusan. Batuan akan pecah menjadi bagian yang lebih kecil, misalnya pasir dan kerikil. Perubahan suhu secara drastis juga dapat mengakibatkan pelapukan batuan.
Saat suhu tinggi atau panas, batu akan mengembang. Sementara itu, saat suhu rendah atau dingin, batu akan menyusut kembali. Perubahan ini terjadi silih berganti antara siang dan malam. Adanya perubahan suhu yang silih berganti ini, lama-kelamaan dapat mengakibatkan batuan tersebut pecah. Batu juga dapat mengalami pelapukan karena air. Air hujan dan air terjun yang mengenai batuan secara terus-menerus dapat mengakibatkan batuan retak dan pecah
Batu karang yang berdiri kukuh di tepi laut juga dapat mengalami pelapukan. Gelombang laut yang menghantam batu karang secara terus-menerus mengakibatkan batuan tersebut terkikis sedikit demi sedikit.
Satu hal yang perlu diingat, proses pelapukan setiap batuan berbeda-beda. Ada batuan yang cepat lapuk, tetapi ada juga yang lambat. Cepat lambatnya pelapukan tergantung pada penyusun dan tingkat kekerasan batuan tersebut.
b. Pelapukan Biologi
Pelapukan secara biologi dapat disebabkan oleh tumbuhan atau lumut yang menempel di permukaan batuan. Tumbuhan merambat dan lumut menempel di permukaan batuan. Tumbuhan merambat akan menimbulkan lubang-lubang pada batuan tempat akarnya melekat. Lubang-lubang ini lama-kelamaan bertambah besar dan banyak. Akhirnya, batuan tersebut akan hancur.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
apakah batu mengalami pertumbuhan dan perkembangbiakan seperti manusia, binatang dan tumbuhan?
BalasHapusapakah batu mengalami pertumbuhan dan perkembangbiakan seperti manusia, binatang dan tumbuhan?
BalasHapusapakah batu mengalami pertumbuhan dan perkembangbiakan seperti manusia, binatang dan tumbuhan?
BalasHapusapakah batu mengalami pertumbuhan dan perkembangbiakan seperti manusia, binatang dan tumbuhan?
BalasHapusapakah batu mengalami pertumbuhan dan perkembangbiakan seperti manusia, binatang dan tumbuhan?
BalasHapusjadi proses pembentukan tanah intinya karena proses pelapukan ya mas?
BalasHapus