Teknologi Pengolahan Hasil Sumber Daya Alam



Telah dikemukakan di depan bahwa sumber daya alam sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Sumber daya alam tersebut ada yang harus diolah lebih dahulu agar dapat digunakan. Misalnya kayu diolah menjadi barang perabotan rumah tangga. Ada beberapa cara yang perlu dilakukan untuk mengolah sumber daya alam menjadi suatu barang yang bermanfaat. Cara-cara itu biasa disebut teknologi.

Pembuatan benda atau barang memerlukan teknologi yang berbeda-beda. Teknologi ada yang sederhana dan ada yang rumit. Barang yang dibuat dengan teknologi sederhana, contohnya barangbarang kerajinan dari bahan rotan dan bambu. Adapun barang-barang yang dibuat dengan teknologi rumit, contohnya pembuatan kain dari kapas, kertas dari kayu, dan berbagai macam barang dari karet.

Kayu tidak hanya bermanfaat sebagai bahan bangunan, tetapi dapat diolah menjadi berbagai macam barang. Lembaran kertas putih untuk menulis juga dibuat dari kayu. Ternyata kayu keras dapat dibuat menjadi kertas melalui beberapa proses. Proses pembuatannya sebagai berikut.

Kayu ternyata juga dapat diolah menjadi bahan tekstil. Langkah-langkah pembuatannya sebagai berikut.
Potongan-potongan kayu diparut dan dimasukkan ke dalam bak soda api yang melarutkan kayu.
Campuran di atas menghasilkan lembaran-lembaran serat kayu yang disebut selulosa.
Lembaran-lembaran selulosa kemudian dilarutkan di dalam bak-bak berisi bahan kimia.
Cairan ini kemudian ditekan melalui pemintal.
Akhirnya, benang melewati bak berisi asam. Di sini benang telah mengeras dan siap digulung.

Telah kamu ketahui bahwa berbagai macam tumbuhan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Hampir semua bagian tumbuhan bermanfaat misalnya daun, bunga, buah, kayu, bahkan getahnya. Pohon karet diambil getahnya untuk membuat berbagai macam barang misalnya ban dan balon. Berikut tahap-tahap pengolahan getah karet.
Penyadapan, yaitu memotong atau mengiris kulit batang tumbuhan untuk mengambil getahnya. Getah karet disebut lateks.
Lateks kemudian diencerkan dengan menambahkan air. Pengenceran dilakukan untuk melunakkan karet.
Lateks dibekukan dengan obat pembeku untuk merapatkan butiran karet di dalamnya.
Selanjutnya, lateks yang membeku digiling menjadi lembaran-lembaran karet.
Lembaran karet dikeringkan dengan proses pengasapan. Setelah melalui pengasapan, lembaran karet akan berwarna putih kecokelatan
Lembaran karet yang telah diasap lalu disortir untuk memisahkan gumpalangumpalan yang kurang baik. Lembaran ini kemudian dikapur untuk menghindari serangan jamur dan siap dijual dengan ukuran 50–65 cm3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar