Kamis, 08 November 2012

Indera Pembau pada Manusia


Indera Pembau

Indra pembau kita adalah hidung. Hidung terdiri atas dua lubang hidung dan rongga hidung. Rongga hidung dibentuk oleh tulang hidung dan tengkorak. Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan rambut halus yang disebut rambut hidung. Rambut hidung dan selaput lendir berguna untuk menahan kotoran yang masuk bersama-sama dengan udara pernapasan. Kotoran tersebut dapat berupa debu, kuman, dan cairan.

Hidung merupakan indera khusus yang terletak di dalam rongga hidung. Daerahsensitif pada indera pembau terletak di bagian atas rongga hidung.
Struktur indera pembau terdiri dari :
Sel-sel penyokong yang berupa sel-sel epitel.
Sel-sel pembau(sel olfaktori) yang berupa sel saraf sebagai reseptor, Sel-sel olfaktori sangat peka terhadap rangsangan gas kimia (kemoreseptor). Sel-sel olfaktori memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut yang terletak pada selaput lendir hidung, sedangkan ujung yang lain berupa tonjolan akson membentuk berkas yang disebut saraf otak I (nervus olfaktori). Saraf ini akan menembus tulang tapis dan masuk ke dalam otak manusia.


Di rongga hidung bagian atas terdapat sel-sel reseptor atau ujung-ujung saraf pembau. Ujung-ujung saraf pembau berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan. Ujung-ujung saraf pembau bergabung dengan pembuluh pencium yang berada di belakang rongga hidung. Pembuluh pencium berfungsi meneruskan rangsang bau yang diterima ujung-ujung saraf pembau.

Setelah itu, rangsang diteruskan ke pusat pencium melalui saraf bau. Pusat pencium berada di otak. Sebagai gas, uap berbaur menjadi satu dengan gas-gas lain dalam udara. Pada saat kita menghirup udara pernapasan, uap tersebut ikut masuk hidung. Di dalam rongga hidung, uap akan larut dalam lendir. Selanjutnya, rangsang bau uap ini diterima oleh ujung-ujung saraf pembau. Rangsangan ini kemudian diteruskan ke pusat pencium di otak melalui saraf pembau. Oleh otak, rangsang tersebut ditanggapi sehingga kita dapat mencium bau uap tersebut.

Salah satu kelainan pada indera pembau adalah Anosmia. Akibat kelainan Anosmia ini indera pembau kita dapat kehilangan sensitivitas terhadap rasa bau, sehingga kita tidak bisa mencium bau dari sesuatu benda atau zat tertentu
Anosmia dapat disebabkan oleh :

Penyumbatan rongga hidung akibat pilek.
Terdapat polip atau tumor di rongga hidung.
Sel rambut rusak akibat infeksi kronis.
Gangguan pada saraf olfaktori.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar